SEKILAS KELURAHAN GRENDENG
Kelurahan Grendeng merupakan kelurahan
yang berada di Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas yang terdapat dua
perguruan tinggi negeri yaitu Universitas Terbuka UPBJJ Purwokerto dan
Universitas Jenderal Soedirman. Konsekuensi
sebagai wilayah yang menjadi lokasi dua perguruan tinggi negeri, menuntut aparat
Kelurahan Grendeng lebih luwes namun tetap tegas dalam melaksanakan tertib
administrasi kependudukan. Meskipun salah satu perguruan tinggi menerapkan
sistem belajar jarak jauh sehingga pertambahan penduduk musiman sebagai
mahasiswa yang indekost adalah minim, tetapi persoalan crowded kegiatan lembaga tetap ada seperti acara wisuda, ujian, dan
lain-lain. Kegiatan ini sering menjadi daya tarik para pedagang kakilima untuk
mengais rezeki.
Menyebut Universitas Jenderal
Soedirman (Unsoed) maskot pendidikan di kota Purwokerto, yang menjadi pilihan
kuliah lebih dari 20.000 mahasiswa dari luar kota, seringkali terluput nama
Kelurahan Grendeng sebagai satuan pemerintahan wilayah di mana Unsoed berdomisili.
Padahal, sebagian besar mahasiswa tersebut memilih bermukim sementara di
wilayah ini. Sistem pengawasan yang diterapkan oleh kelurahan terhadap
keberadaan mereka berupa surat keterangan mukim yang dikeluarkan oleh kelurahan
berdasarkan rekomendasi dari RT yang ditempati. Kebijakan ini masih bersifat
himbauan sehingga belum bisa dijadikan patokan pendataan keberadaan pemukim
sementara secara menyeluruh. Penulis bahkan sempat ditanya oleh lurah setempat
mengenai kepemilikan surat keterangan domisili ini berkaitan dengan pengawasan
dan perlindungan terhadap warga baik tetap maupun musiman.
Kota Purwokerto juga tak lepas
dari obyek wisata Baturraden di lereng Gunung Slamet. Semakin mencuat dalam
pemberitaan sehubungan dengan aktivitas vulkanologinya selama tahun 2014 ini. Gunung
berapi yang dianggap berada tepat di tengah-tengah pulau Jawa, akhir-akhir ini sering
sekali mengeluarkan berbagai material dapur magma berupa asap, debu, dan
lain-lain. Pantauan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
beberapa waktu lalu bahkan sudah menetapkan status ‘waspada’ atas aktivitas
kegunung-apian Gunung Slamet. Penetapan status ini merupakan salah satu elemen
dalam tahapan pertama pengurangan risiko bencana, yaitu pencegahan dan
kesiap-siagaan yang berguna untuk mencegah jatuhnya korban dan mengurangi
kerugian akibat bencana (prinsip zero
victims) dengan mempersiapkan penduduk.
Harapan penulis dengan hadirnya
blog ini, dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peselancar dunia maya
dan menjadi penghubung untuk lebih mengenal aspek sosial, budaya, dan ekonomi
di wilayah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar