Kamis, 04 September 2014

SEKILAS KELURAHAN GRENDENG




Kelurahan Grendeng merupakan kelurahan yang berada di Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas yang terdapat dua perguruan tinggi negeri yaitu Universitas Terbuka UPBJJ Purwokerto dan Universitas Jenderal Soedirman.  Konsekuensi sebagai wilayah yang menjadi lokasi dua perguruan tinggi negeri, menuntut aparat Kelurahan Grendeng lebih luwes namun tetap tegas dalam melaksanakan tertib administrasi kependudukan. Meskipun salah satu perguruan tinggi menerapkan sistem belajar jarak jauh sehingga pertambahan penduduk musiman sebagai mahasiswa yang indekost adalah minim, tetapi persoalan crowded kegiatan lembaga tetap ada seperti acara wisuda, ujian, dan lain-lain. Kegiatan ini sering menjadi daya tarik para pedagang kakilima untuk mengais rezeki.
Menyebut Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) maskot pendidikan di kota Purwokerto, yang menjadi pilihan kuliah lebih dari 20.000 mahasiswa dari luar kota, seringkali terluput nama Kelurahan Grendeng sebagai satuan pemerintahan wilayah di mana Unsoed berdomisili. Padahal, sebagian besar mahasiswa tersebut memilih bermukim sementara di wilayah ini. Sistem pengawasan yang diterapkan oleh kelurahan terhadap keberadaan mereka berupa surat keterangan mukim yang dikeluarkan oleh kelurahan berdasarkan rekomendasi dari RT yang ditempati. Kebijakan ini masih bersifat himbauan sehingga belum bisa dijadikan patokan pendataan keberadaan pemukim sementara secara menyeluruh. Penulis bahkan sempat ditanya oleh lurah setempat mengenai kepemilikan surat keterangan domisili ini berkaitan dengan pengawasan dan perlindungan terhadap warga baik tetap maupun musiman.
Kota Purwokerto juga tak lepas dari obyek wisata Baturraden di lereng Gunung Slamet. Semakin mencuat dalam pemberitaan sehubungan dengan aktivitas vulkanologinya selama tahun 2014 ini. Gunung berapi yang dianggap berada tepat di tengah-tengah pulau Jawa, akhir-akhir ini sering sekali mengeluarkan berbagai material dapur magma berupa asap, debu, dan lain-lain. Pantauan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu bahkan sudah menetapkan status ‘waspada’ atas aktivitas kegunung-apian Gunung Slamet. Penetapan status ini merupakan salah satu elemen dalam tahapan pertama pengurangan risiko bencana, yaitu pencegahan dan kesiap-siagaan yang berguna untuk mencegah jatuhnya korban dan mengurangi kerugian akibat bencana (prinsip zero victims) dengan mempersiapkan penduduk.

Harapan penulis dengan hadirnya blog ini, dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peselancar dunia maya dan menjadi penghubung untuk lebih mengenal aspek sosial, budaya, dan ekonomi di wilayah ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar